Duh! Kurangnya Pasokan Vaksin di Purwakarta Jadi Kendala Percepatan Vaksinasi


Mediapurwakarta.com
- Ditemukan banyak kendala dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Purwakarta. Diantaranya pasokan atau dropping vaksin, kondisi sasaran, jaringan dan NIK jadi kendala lain dalam upaya percepatan tersebut.

Kendala itu terungkap dalam Rapat Percepatan Vaksinasi di Kabupaten Purwakarta yang digelar secara virtual, Rabu 22 September 2021. 

Diketahui dalam rapat tersebut diikuti oleh sejumlah OPD, Camat hingga para Kepala Desa di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Erlita Kusuma Wardani dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Kabupaten Purwakarta saat ini berada di PPKM Level 3. Strategi penurunan dari level 3 ke level 2 diperlukan pencapaian vaksinasi dosis 1 minimal 50 persen dan pencapaian vaksinasi untuk lanjut usia diatas 60 tahun harus 40 persen.

Menurutnya, target vaksinasi untuk wilayah Kabupaten Purwakarta sasarannya sebanyak 786.743 dan yang telah divaksin sebanyak 100.369 jiwa. Jadi target yang belum tervaksinasi sekitar 676.462 jiwa.

"Strategi yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan untuk percepatan vaksinasi adalah dengan menyiapkan 71.000 dosis vaksin tahap 1 untuk minggu depan. Adapun kendala yang dihadapi saat pelaksanaan vaksinasi adalah terkait dengan dropping vaksin, sasaran, jaringan dan nomor induk kependudukan (NIK)," kata Erlita.

Rapat tersebut dipimpin dan dibuka oleh Sekda Kabupaten Purwakarta, Iyus Permana yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo.

Jaya juga menyampaikan, berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pilkades serentak pada 16 Oktober 2021 mendatang, tentunya Kabupaten Purwakarta harus pada indikator yang baik. Diharapkan pada saat kegiatan Pilkades nanti, Purwakarta dalam situasi yang baik sehingga bisa melaksanakan kegiatan Pilkades serentak.

Sementara, Kepala Disdukcapil Kabupaten Purwakarta, Sulaeman Wilman dalam kesempatan tersebut menyampaikan, terkait NIK vaksinasi yang tidak terbaca saat melakukan pendataan vaksinasi, pihaknya akan melakukan konsolidasi data secara manual. Ia menenggarai terdapat perubahan data yang belum terupdate oleh sistem. (Red)