Patroli Polsek Plered di Jalur Kereta Cepat, Antisipasi Kejahatan dan Upaya Perlindungan Masyarakat

Patroli intensif di sekitar jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Mediapurwakarta.com
- Personel Polsek Plered, Polres Purwakarta, Polda Jawa Barat melakukan patroli intensif di sekitar jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai langkah pengamanan menjelang operasional KCJB pada Agustus 2023 mendatang.

Aparat kepolisian melakukan patroli siang dan malam di area proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di wilayah hukum Polsek Plered.

Kapolsek Plered, AKP Ali Murtadho mengatakan bahwa anggotanya telah diarahkan untuk melakukan patroli di lokasi proyek kereta cepat di wilayah hukum Polsek Plered. Patroli dilakukan pada siang dan malam hari.

"Tujuan patroli adalah untuk mengantisipasi tindak pidana seperti pencurian dan perkelahian," ungkap 
Ali, Minggu (2/7/23).

Selain itu, petugas juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sepanjang jalur KCJB. 

Masyarakat diingatkan untuk berhati-hati terhadap pencurian baut, kabel, dan tembaga yang meskipun kecil namun dapat berdampak serius, bahkan menyebabkan kecelakaan kereta. 

"Sosialisasi tersebut bertujuan untuk menjaga sarana dan prasarana KCJB sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) demi kemajuan Indonesia," jelas Ali.

Kapolsek juga mengimbau masyarakat, terutama pemuda dan anak-anak yang tinggal di dekat jalur KCJB, untuk tidak bermain layang-layang agar tidak mengganggu kelancaran perjalanan kereta cepat. 

"Penggunaan drone di sekitar jalur KCJB juga tidak diperbolehkan. Hal ini dilakukan agar area proyek KCJB tetap aman, kondusif, dan terhindar dari tindak kriminalitas, terutama pencurian baut dan kabel tembaga," ucap Ali.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo, menjelaskan bahwa Polda Jabar menugaskan 245 personel dari beberapa kepolisian daerah untuk mengamankan 39 titik rawan jalur KCJB di Jabar. 

"Petugas juga melakukan pemasangan spanduk, pembagian selebaran, dan poster sebagai upaya pencegahan tindak kriminalitas dan sabotase terhadap aset KCJB yang dapat berakibat pidana," jelasnya.

Ibrahim juga mengingatkan agar keamanan lebih diperketat dan selektif, sehingga hanya pekerja dan otoritas proyek yang diizinkan masuk.

Ia menyebut bahwa saat ini telah dipasang tembok penghalang yang baik, sehingga tidak ada lagi aktivitas masyarakat seperti bermain layang-layang di jalur kereta cepat.

"Polisi juga mengedukasi warga yang tinggal di sepanjang jalur KCJB mengenai keselamatan. Masyarakat diingatkan tentang larangan-larangan serta fakta bahwa seluruh jaringan OCS Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah dialiri listrik dengan tegangan 27,5 KV, sehingga perlu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar jalur KCJB untuk menghindari risiko tersengat listrik tegangan tinggi," imbau Ibrahim.