Mediapurwakarta.com - Ratusan korban dugaan penipuan dalam skema arisan bodong yang didominasi ibu-ibu menggeruduk Markas Polres Purwakarta pada hari Rabu, 25 Januari 2024.
Mereka menuntut keadilan atas kerugian yang mencapai lebih dari Rp. 3 miliar akibat aksi penipuan yang diduga dilakukan oleh seorang wanita berinisial VS, penduduk Kabupaten Purwakarta.
Arisan bodong berbasis online yang dikomandoi oleh VS telah menelan korban sejak beberapa waktu lalu, dengan lebih dari seratus orang terjebak dalam jaringan penipuan tersebut.
Arisan bodong berbasis online yang dikomandoi oleh VS telah menelan korban sejak beberapa waktu lalu, dengan lebih dari seratus orang terjebak dalam jaringan penipuan tersebut.
Salah satu korban, Siti Fatimah, mengungkapkan rasa kegeramannya terhadap terduga pelaku yang menghilang sejak bulan Juli 2023 tanpa memberikan kejelasan terkait arisan tersebut.
"Kami, sebagai perwakilan korban arisan, melaporkan kasus penipuan ini kepada Polres Purwakarta karena sejak bulan Juli 2023 tidak ada kabar tentang arisan," ujar Fatimah, saat ditemui di Mapolres Purwakarta pada hari Kamis, 24 Januari 2024.
Fatimah menjelaskan bahwa awalnya ia percaya terhadap terduga pelaku dan ikut serta dalam arisan online tersebut, namun akhirnya harus menelan kehilangan uang sebesar Rp 38 juta.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Yuni, yang mengaku merugi sebesar Rp 55 juta akibat terjebak dalam arisan bodong tersebut. Ia bersama dengan para korban lainnya berharap agar aparat kepolisian segera mengambil tindakan terhadap terduga pelaku.
"Mudah-mudahan VS cepat ditemukan dan bertanggung jawab atas kerugian yang kami alami," harap Yuni. Ia juga menegaskan harapannya akan tercapainya keadilan serta restitusi penuh atas uang yang telah dirugikan oleh para korban.
"Kami, sebagai perwakilan korban arisan, melaporkan kasus penipuan ini kepada Polres Purwakarta karena sejak bulan Juli 2023 tidak ada kabar tentang arisan," ujar Fatimah, saat ditemui di Mapolres Purwakarta pada hari Kamis, 24 Januari 2024.
Fatimah menjelaskan bahwa awalnya ia percaya terhadap terduga pelaku dan ikut serta dalam arisan online tersebut, namun akhirnya harus menelan kehilangan uang sebesar Rp 38 juta.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Yuni, yang mengaku merugi sebesar Rp 55 juta akibat terjebak dalam arisan bodong tersebut. Ia bersama dengan para korban lainnya berharap agar aparat kepolisian segera mengambil tindakan terhadap terduga pelaku.
"Mudah-mudahan VS cepat ditemukan dan bertanggung jawab atas kerugian yang kami alami," harap Yuni. Ia juga menegaskan harapannya akan tercapainya keadilan serta restitusi penuh atas uang yang telah dirugikan oleh para korban.
